~ sometimes life’s just like a tormenting game, what you want is right in front of you but you can’t get it ~ ( Takemoto Yuta – Hachikuro)
Can’t agree more to those words he said. Yep, I’m really going with that. Then after saying it, may someone will drop his word and finish your line, “that’s what so called life, my dear”
Berapa kali kita dihadapkan pada hal-hal sedemikian rupa dalam hidup kita, sejak dulu, sepanjang kita mulai mampu mengingat-ngingat dan mencatat sendiri hal-hal yang kita dapat, hal-hal yang berhasil kita capai, hal-hal yang lewat begitu saja di hadapan kita, ataupun hal-hal yang mereka atau kita sendiri beri judul ‘gagal’ ? berapa banyak kali?
Allah saja yang paling tahu dan Penyimpan Rahasia yang paling amanah bukan? Rahasia dari tiap kita, aib kita yang ditutup-Nya, khilaf dan salah yang diampunkan-Nya, semua, semuanya.
Allah juga yang paling tahu berapa banyak kali kita menyemai harap dan seberapa besar kesungguhan yang kita upayakan untuk menunaikan harap itu menjadi capaian usaha kita. Sebagai makhluk yang beriman pada-Nya, tentu kita yakin Allah saja yang paling tahu.
Ketika yang pernah ‘singgah’ dan ternyata memang hanya sekedar singgah di persimpangan jalan kehidupan kita, ikhlas dan kerelaan lah yang mampu menjawab kesedihan dan kekecewaan. Percaya bahwa Allah menyimpan skenario paling baik buat kita. Dan seyogianya kita harus siap melakoni apapun yang tertulis dalam skenario itu, walau dapat kita pastikan kita selalunya tak pernah tahu skenario apa yang akan berlaku. Yang bisa kita lakukan hanya mengupayakan yang terbaik semampu kita. Ketika hasilnya tak cukup menghibur hati dan pikiran juga fisik tubuh yang terlanjur lelah, apa yang bisa diharap kemudian? Mungkin kebesaran hati untuk melihat bahwa Allah mengatur hal lain yang lebih pantas. Yang mengetahui yang terbaik buat kita tentu saja Pencipta kita bukan, mana mungkin yang lain? Dan mana mungkin diri kita yang lebih tahu dari pada Nya? Mana bisa kita mendangkalkan diri dengan menuduh-nuduh begitu rupa?
Allah menyimpan janjiNya sendiri. Jika pun Ia menunda sesuatu, yakin saja, mungkin kita diminta bersabar dan menempa diri untuk siap menerima hal itu nanti, bukan sekarang, atau mungkin hal lain yang lebih baik akan datang.
Jika Allah memberikan apa yang kita minta, mungkin saja Allah menguji kesungguhan kita, apa benar kita mampu menjaga apa yang kita minta agar diberi. Jika Allah ternyata memang menahannya buat kita, tentu Allah tahu kita berhak mendapatkan yang lebih baik. Perencanaan Allah takkan pernah tertukar, apa yang menjadi hak dan rizki kita juga begitu bukan?
Maka, ketika kemudian kesedihan yang berbaris setelah sesuatu yang kita harapkan tepat di pelupuk mata namun kita tidak mendapatkannya, tak apa. Sedih dan kecewa adalah kualitas paling manusiawi dari diri kita, Setelah itu kita harus segera memagari kekecewaan itu dengan rasa kesyukuran dan berbaik sangka pada ketetapan Allah. Bukankah Allah itu mengikuti sangkaan hamba-Nya? Maka bersangkalah yang baik-baik pada-Nya. Aturlah sedikit persangkaan baik kita.
Mungkin kecewa dan berduka itu tidak hilang serta merta dan sekejap mata. Tapi seberapa lama kita akan berduka hanya kita yang tahu jawabannya. Kita hanya akan terluka dan sedih sejauh yang kita inginkan. Jika kita segera menghentikannya, maka ia akan berhenti, jika kita ‘bertekad’ meneruskannya, tentu ia akan tinggal lebih lama seperti yang kita minta. Maka mintalah ia segera pergi saja, jangan berlama-lama di tempat kita, karena hal yang baik tak akan menunggu lama jika kita pun tak menyimpan tamu duka itu bersama kita selamanya.
Dr. Aidh Al-Qarni juga begitu menyentuh hati. Bukan hanya sekedar dengan melirik sekilas pada judul bukunya yang fenomenal itu, kita sudah diajak move on dari apapun penyebab kesedihan kita. La Tahzan, Jangan bersedih, paling tidak janganlah berlarut-larut dalam kesedihan.
Wallahu ‘alam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Welcome to zz's home
Thank you for coming, hope you enjoy walking around here :)
About Me
- My Story-Cup
- an ordinary girl who wants to remember her life journey in words since God gives us the way to forget.
Frequently visited
- Aceh Institute
- All About Craft
- Beasiswa-ADB
- Beasiswa-ADS
- Beasiswa-DAAD
- Beasiswa-Erasmus
- Beasiswa-Fulbright
- Beasiswa-Monbusho
- Beasiswa-Taiwan
- Beasiswa-Turki
- Bukan Muslimah Biasa
- Craft in Style
- Detik.com
- Edukasi-KOMPAS
- Erasmus Mundus Info
- Fukui Mesjid
- Gramedia
- Hyperdia-Japan
- Indonesian Culture
- Islamic Center in Japan
- Islamic Center in USA
- Islamic Quotes
- Japan Dorama
- Japan Guide
- Japan Halal Food
- Japanese Culture
- Japanese Recipe
- Khaosan hostels
- KMII Jepang
- Life in America
- Life in Australia
- Life in Japan
- Lonely Planet
- LPSDM Aceh
- Movie Review
- Nice Quote
- Occupy Wall Street
- PHD Comics
- PPI Komisariat Fukui
- Scientific American
- Serambi Indonesia
- Taipeh Grand Mosque
- Taiwan Universities
- TEMPO
- TIME Magazine
- US College
- Voa-Islam
- World Architecture
Friend's Home
Blogwalker
Total Pageviews
Labels
- Heart (1)
Popular Posts
Blog Archive
- May 2017 (1)
- December 2016 (2)
- May 2016 (1)
- November 2015 (3)
- March 2015 (6)
- January 2015 (2)
- December 2014 (2)
- October 2014 (4)
- September 2014 (7)
- August 2014 (1)
- March 2014 (1)
- February 2014 (7)
- January 2014 (8)
- December 2013 (1)
- October 2013 (1)
- September 2013 (4)
- August 2013 (2)
- July 2013 (4)
- June 2013 (8)
- April 2013 (3)
- March 2013 (7)
- February 2013 (4)
- January 2013 (4)
- December 2012 (4)
- October 2012 (8)
- September 2012 (2)
- July 2012 (3)
- June 2012 (1)
- May 2012 (7)
- March 2012 (1)
- February 2012 (1)
- January 2012 (1)
- November 2011 (7)
- October 2011 (4)
- September 2011 (3)
- June 2011 (1)
- April 2011 (1)
- January 2011 (3)
- December 2010 (5)
- September 2010 (4)
- August 2010 (2)
- June 2010 (1)
- May 2010 (7)
2 comments:
my tear drop succesfully my dear.
Terkadang kita harus mendamaikan diri dengan 'takdir'.
aleh nyoe aleh kon :D. Ujung-ujungnya: Let's go by the flow aja lah
Tertanda
Bang Oji
Bang Ojiiii...
makasih udah main-main kemari, kangennya jadi terjaga dengan komen-komennya... >.<
Sorry for the tears, I don't mean to, at all. T.T
I cried even more when I wrote it, :D
semacam curcol detected ya kak, wahahaha
tertanda,
Dek Aziz
Post a Comment