Sebenarnya
sederhana saja, karena kita tidak akan suka diperlakukan demikian oleh orang
lain maka kita tidak akan memperlakukan orang lain seperti itu. It’s just that
simple.
Tapi
tetap sebagian orang tidak bisa mengerti hal-hal seperti ini. Orang dengan mudah
menyinggung orang lain dengan perkataan ataupun tindakannya namun begitu
tersengat jika orang lain melakukan hal serupa terhadap dirinya. Bukankah
harusnya vice versa?
Orang
juga terkadang sulit mengerti mengapa orang lain bisa tersinggung. Juga sulit
mengerti ketika mereka berusaha
menjelaskan bahwa hal-hal seperti itu tidak akan dilakukannya kepada orang lain
karena dianggap bisa menyinggung perasaan dan melanggar batas kenyamanan yang
bisa ditolerir oleh orang lain. Sehingga bagi mereka, akan sedikit sulit menerima begitu
saja ketika hal yang sama terjadi pada dirinya.
Seharusnya
dapat dimengerti bukan? Kita menahan diri dari mengolok-olok orang lain,
mengejek, menertawakan kekurangan orang lain misalnya, meski hanya dengan niat
bercanda sekalipun, karena kita bisa meng-asses, ketika menempatkan diri di
posisi itu, itu bukanlah hal yang menyenangkan buat kita. Mungkin buat
segelintir orang, menertawakan sesuatu selama tidak dialamatkan pada dirinya, adalah
sesuatu yang fun dan cukup menghibur.
Jika
kenyataannya adalah seterang itu, betapa lama kelamaan tak ada yang menjamin
kita terhindar dari orang menjadi sakit jiwanya, karena ternyata hal-hal
seperti itu justru menjadi hiburan yang menyenangkan buat kita. Kemana
perginya attitude santun yang membuat hati siapapun nyaman saat berinteraksi
dengan sesama? Oh Well, go find the answer
yourself…
0 comments:
Post a Comment