Terpaku beku

aku hanya laki-laki pada umumnya yang jatuh lumpuh di sajakmu lalu siapa yang mengubah 1 menit jadi bait lagu? Kau kah?

Aku beku pada baris kata itu, sempat terpaku. Tajam menebas urat saraf tak tampak, sakit yang tak teraba menjalar secepat kilat. Tepat saat mata menumpu pada ujung tanda tanya di akhir kalimat itu.
Keren sekali bukan? Oh, tentu saja.
Bukan buatan zz sih, jelas, apalagi zz kan bukan laki-laki, huhuhu. Itu sih, hasil blogwalking ke blog rekomendasi dek Oya. Bagus banget blognya. Blognya Ocha (yahaha, sok akrab sekali kamu, nak!)



Mendadak aku ingin tahu ada berapa laki-laki di dunia ini yang bisa mengaku dengan pengakuan indah begitu. hohoho *evil smile* XD
Mendadak juga aku ingin tahu ada berapa perempuan di dunia yang terpaku beku ketika tahu potongan  kalimat itu adalah untuknya.

Ramadhan ke-4 1433 H,  
(menghadap layar di kamar yang lama, di rumah, di Lhoksukon, asing tapi nyata begitu bersahabat, mengirimkan tiap potong kenangan masa lalu yang berkelebat satu-satu, menjadi teman dalam lirih dan bisunya waktu yang bergulir

0 comments:

Post a Comment