Kebaikan di sore Rabu

Aku memutuskan ke swalayan terdekat, Dollar General, masih di dekat  apartemen. cuaca di penghujung musim dingin tidak lagi terlalu menusuk tulang. berjalan pelan menuju swalayan, dengan matahari sore yang tertutup langit mendung sejak pagi. sisa hujan deras semalam masih terlihat.

Jalanan tidak terlalu sepi tidak pula ramai. mungkin karena libur dan orang-orang sedang menghabiskan masa liburan ke luar kota. 

Jalan setapak yang biasa kulalui tampak sedikit merepotkan. Beberapa bagian nampak becek bekas tapak-tapak sepatu. aku berjalan lambat berusaha menghindari bagian ber lumpur. aku juga tidak membuat daftar apapun karena sebenarnya aku hanya ingin berjalan menghirup udara luar dan atau sebotol susu  mungkin? persediaan susu kami hampir habis.

aku masih beberapa blok jauhnya dari swalayan, ketika kulihat seorang polisi berseragam gelap memasuki swalayan. aha. polisi juga perlu berbelanja. XD

Ketika membuka pintu swalayan, kasir itu menyambut dengan ramah. aku balas tersenyum, meraih keranjang di tumpukan sebelah kanan pintu. seorang lelaki tua yang cukup tinggi dan kurus menatapku. aku hanya tersenyum sambil mengangguk. sepertinya ia sedang berbicara dengan kasir itu. Samar aku menangkap apa isinya, karena tidak begitu jelas apa yang diucapkannya. Terlebih juga karena aku tidak begitu paham aksennya. Aku hanya bisa menangkap saat si kasir menjelaskan tentang shuttle bus yang melewati kompleks perumahan tertentu. sepertinya ia berusaha menjelaskan kepada lelaki tua itu. Tunggu, sepertinya ia juga kasir baru, aku baru melihatnya hari ini. 

Begitu berada di dalam aku mulai mengambil beberapa barang yang tiba-tiba terlihat seperti kubutuhkan. Dan susu? tiba-tiba aku berubah pikiran dan menggantinya dengan sebotol jus. aku masih berputar-putar sambil berfikir menu makan malam. Sepertinya aku ingin sesuatu yang berbeda dari kemarin dan kemarinya lagi. Aku menuju rak chips kentang. memilih-milih ketika aku sadar lelaki tua tadi tampak mulai gusar dan suaranya mulai meninggi. Rak chips kentang tempat kuberdiri sekarang hanya berjarak sekitar 4 meter dari counter depan kasir. Polisi tadi selesai dan sekarang berjalan menuju kasir. 

"Hello! everything alright here?" sapanya sambil melempar pandang pada lelaki tua yang sejak tadi tidak berhenti bicara. oke, sekarang aku mulai memperhatikan mereka, tidak lagi fokus pada chips kentang di rak hadapanku. 
sang kasir mulai menghitung. Lelaki tua tadi mulai bicara lagi.
 "I missed the shuttle bus but it already stop running, you know. Its latest hour passed.... I can't ...."

Aku kehilangan ujung kalimatnya. aku tidak bisa menangkap keseluruhan dari apa yang di katakannya. Aksennya yang tidak dapat kumengerti. 
sang kasir berusaha menambahkan penjelasannya. dia berbicara dengan setengah ber bisik.
"okay, I'll take you there!" the police surprisingly responded in a very quick time. 

"oh, that's very sweet of you!" the cashier thanked him nicely.

"no problem" he said.

then he left with the old man. 
"don't forget your drink, sir!" said the cashier to the old man as he almost left his coke nearby the window pane.

I just saw it before my eyes, the things just solved nicely. you will meet kind people everywhere if you are really content with your surrounding. 

I now moved to another shelve after grabbing a bag of potato chips. Semua tadi terjadi begitu saja dan begitu cepat, dalam hitungan kurang dari sepuluh menit. Lamat-lamat aku masih mendengar sang kasir menjelaskan tentang baiknya sang polisi yang mau memgantarkan Bapak tua tadi. aku makin menjauh dari meja kasir, melanjutkan mencari makanan yang kupikir untuk makan malamku. 

Hari Rabu Kali ini tidak bisa tanpa kata. :)
aku bersyukur Ya Allah, melihat kebaikan hati manusia satu pada orang asing lainnya. terjadi begitu saja. 

aku berjalan pulang dengan lebih cepat, takut hujan Turun dan cuaca bertambah dingin. Aku juga tidak memakai jaket hanya selembar sweater yang tidak cukup tebal. aku sedikit menyepelekan cuaca yang kukira tidak akan begitu dingin hari ini. Aku mempercepat langkahku, melangkah lebih cepat dan lebih panjang. Dan menghela nafas lega ketika tiba di rumah dan rintik hujan mulai turun satu-satu. Just in time, said the girl. Lalu aku menyeduh teh, duduk di sofa di samping jendela, menatap ke luar, menikmati hujan. 

0 comments:

Post a Comment