Kanashii yo. :(
Honto datta,
Kami-sama, Tetsudatte, Onegai shimasu.
Kabulkan Ya Rabb...
Kondusifnya Ramadhan...
Berasa gak dengan kondusifnya ramadhan buat kebaikan dan peningkatan ruhiyah kita? Kalau zz bilang sih, iya. Betapa dalam sebulan Ramadhan ini, tiap malam kita shalat sunnat berakaat-rakaat dengan penuh semangat dan tanpa keluhan. Berbondong-bondong pula. Juga ceramah-ceramah agama yang tiap malam kita dapatkan, biasanya mungkin seminggu sekali, itupun kalau ada. Ini tiap malam kita bisa mendapatkan asupan gizi buat ruhiyah kita lewat tausiah-tausiah para ustadz.
Amal ibadah lainnya yang begitu semangat pula kita geber adalah tilawah Qur-an. Demi target khatam kita masing-masing, sehari semalam kita bisa melewatkan bacaan ber juz-juz, yang mungkin di hari-hari biasa kita, sangat jarang atau mungkin gak pernah sampe segitunya. Subhanallah, betapa lembutnya hati-hati dari pribadi yang senantiasa menyibukkan diri dengan ibadah yang luar biasa intensitasnnya ini. Ditambah dengan amal sedekah dan shalat sunnat yang kita perketat.
Itu kondisi ibadah personal kita. Lalu lihat lingkungan sosial kita. Misalnya contoh kecil, cara berpakaian kaum perempuan terlihat lebih sopan (atas apapun niatnya, alhamdulillah, mereka telah menutup auratnya sehingga potensi orang lain berdosa karena melihat yang bukan haknya menjadi jauh berkurang). Suasana emosi orang-orang menjadi jauh lebih baik, entah aja, auranya beda dari hari selain ramadhan. Mungkin pas ada yang mau marah-marah atau berantem, ada aja yang nyeletuk, 'sabar, lagi puasa'. Tuh, keren banget kan.
Belum lagi iklan-iklan di tipi. Ya ampun, mendadak seisi tipi jadi relijius mulai dari program acara, iklan, sampe konser musik aja dikasi judul konser ramadhan. ckckckck. Entah lah, terkadang beberapa hal yang seharusnya tidak berdampingan menjadi campur baur tidak jelas batasnya. Wallahu 'alam untuk yang begini.
Intinya apa?
Kalau diperhatikan, ternyata kita tidak sendiri berjuang meningkatkan ruhiyah kita selama di Ramadhan ini. Lingkungan di sekitar kita pun menjadi jauh lebih kondusif. Biasanya acara-acara aneh, garbage prone, (haha, sorry to say this) wara wiri sepanjang waktu di televisi, selama ramadhan mereka jadi sedikit lebih tahu diri. Tausiah-tausiah begitu mudah kita dapati, ilmu-ilmu agama yang begitu berharga juga terdengar begitu akrab di telinga, over all, subhanallah, ramadhan kita benar-benar mencitrakan keshalihan sosial yang nyata.
Out of those things, tentu saja ada keprihatinan lain, yaitu dengan berakhirnya ramadhan biasanya ditandai dengan putus dan selesai pula semua bentuk keshalihan sosial itu. Klasik memang. Namun, kembali ke maisng-masing kita, jika tiap kita secara personal tetap menjaga keshalihan diri, tentu saja keshalihan sosial itu yang nota-benenya adalah hasil konstruksi dari keshalihan pribadi akan bisa tetap ada bukan? Maka, pertahankan segala kebaikan yang ada dan yang berhasil diraih di ramadhan ini hingga ramadhan ini pergi hingga ia kembali lagi tahun depan, (semoga diberi kecukupan umur untuk bertemu dengannya kembali, aamin).
Amal ibadah lainnya yang begitu semangat pula kita geber adalah tilawah Qur-an. Demi target khatam kita masing-masing, sehari semalam kita bisa melewatkan bacaan ber juz-juz, yang mungkin di hari-hari biasa kita, sangat jarang atau mungkin gak pernah sampe segitunya. Subhanallah, betapa lembutnya hati-hati dari pribadi yang senantiasa menyibukkan diri dengan ibadah yang luar biasa intensitasnnya ini. Ditambah dengan amal sedekah dan shalat sunnat yang kita perketat.
Itu kondisi ibadah personal kita. Lalu lihat lingkungan sosial kita. Misalnya contoh kecil, cara berpakaian kaum perempuan terlihat lebih sopan (atas apapun niatnya, alhamdulillah, mereka telah menutup auratnya sehingga potensi orang lain berdosa karena melihat yang bukan haknya menjadi jauh berkurang). Suasana emosi orang-orang menjadi jauh lebih baik, entah aja, auranya beda dari hari selain ramadhan. Mungkin pas ada yang mau marah-marah atau berantem, ada aja yang nyeletuk, 'sabar, lagi puasa'. Tuh, keren banget kan.
Belum lagi iklan-iklan di tipi. Ya ampun, mendadak seisi tipi jadi relijius mulai dari program acara, iklan, sampe konser musik aja dikasi judul konser ramadhan. ckckckck. Entah lah, terkadang beberapa hal yang seharusnya tidak berdampingan menjadi campur baur tidak jelas batasnya. Wallahu 'alam untuk yang begini.
Intinya apa?
Kalau diperhatikan, ternyata kita tidak sendiri berjuang meningkatkan ruhiyah kita selama di Ramadhan ini. Lingkungan di sekitar kita pun menjadi jauh lebih kondusif. Biasanya acara-acara aneh, garbage prone, (haha, sorry to say this) wara wiri sepanjang waktu di televisi, selama ramadhan mereka jadi sedikit lebih tahu diri. Tausiah-tausiah begitu mudah kita dapati, ilmu-ilmu agama yang begitu berharga juga terdengar begitu akrab di telinga, over all, subhanallah, ramadhan kita benar-benar mencitrakan keshalihan sosial yang nyata.
Out of those things, tentu saja ada keprihatinan lain, yaitu dengan berakhirnya ramadhan biasanya ditandai dengan putus dan selesai pula semua bentuk keshalihan sosial itu. Klasik memang. Namun, kembali ke maisng-masing kita, jika tiap kita secara personal tetap menjaga keshalihan diri, tentu saja keshalihan sosial itu yang nota-benenya adalah hasil konstruksi dari keshalihan pribadi akan bisa tetap ada bukan? Maka, pertahankan segala kebaikan yang ada dan yang berhasil diraih di ramadhan ini hingga ramadhan ini pergi hingga ia kembali lagi tahun depan, (semoga diberi kecukupan umur untuk bertemu dengannya kembali, aamin).
Hajime-san ni atta
Finally, fiuuh...
Entah darimana harus dimulai cerita ini. Yang jelas zz ketawa gak tahan. What a funny thing. =)) *izinkanlah zz tertawa sedikit lagi*
Jadi akhirnya, setelah tertunda beberapa hari sejak hari Minggu kemarin, tadi akhirnya zz bisa juga ketemu Hajime Tanaka, anaknya Sensei Yasuo Tanaka yang pernah zz bawa keliling Sabang dulu itu pas dia datang sama anak perempuan dan istrinya itu. Mada oboeteru desho? *wink wink* ;))
Ternyata memang orangnya lawak abeh. Really. Awalnya zz sama sekali gak kenal dengan Hajime ini, cuma kak Uji sering cerita kalau di TDMRC ada japanese yang baru datang, dia spesialisasi mapping, anak Tehnik Sipil. Waktu itu zz cuma sekedar dengerin cerita Kak Uji aja, tanpa sedikitpun terlintas nama keluarga Tanaka yang di ujung namanya itu bsia bermakna 'besar'. haha.
Jadi suatu malam pas cek email, zz dapat email balasan dari Tanaka Sensei. Isinya kurang lebih ucapan terima kasih atas kiriman foto dan sekilas informasi dari beliau, bahwa anak laki-lakinya, Hajime lagi di TDMRC, If you have time, please see him. Jeeh, kagetlah zz, ternyata Hajime yang sering diceritain Kak Uji itu anaknya Pak Tanaka, haduh haduh, betapa sempitnya dunia ini. Email Sensei gak langsung zz balas, zz kirain, oke lah nanti pas zz udah gak terlalu sibuk, zz bisa datang ke TDMRC, mengikuti amanah beliau untuk ketemu dan say hi ke anaknya. Oke lah. Seminggu kemudian, eeh, Sensei Tanaka ngirim email lagi, kali ini ternyata zz dapat cc email yang dikirim ke Pak Dirham, Kepala TDMRC, hiyaa, ka gawat. Isinya beliau minta tolong kalau bisa zz dipertemukan dengan Hajime karena somehow kok ya mereka belum bisa kontak satu sama lain. Kaget campur kuatir lah saya.
Segera malam itu juga zz ngirim email ke Hajime dan ayahnya bahwa zz udah coba kirim email dan segera akan ngasi tahu kalau nanti kami ketemu. Plus juga zz nanya ke Kak Uji gimana bagusnya untuk ketemuan. Akhirnya kak Uji ngasi nomor hape Hajime, (baru nyadar, ni anak punya nomer hape juga di sini ini). Hari Minggu pagi zz sms lah Hajime. Pas di balas, eh, dia ngajak buka puasa bareng rame-rame, berhubung zz gak nem waktu yang pas, mulai dari Minggu, senin, selasa, juga tadi zz gak bisa, akhirnya diputuskan zz singgah aja sebentar ke TDMRC. Karena ternyata Sensei Tanaka bilang belliau nitip sesuatu buat zz ma anaknya. *wink wink* haha
Dan tadi abis ketemu?? Kesannya?? Han ek ta khem. Bayangkan aja, dia udah banyak bisa bahasa indonesia, juga bahasa Aceh, seperti 'hana masalah', 'kagura hana saka' dan entah apa-apa lagi yang bisa bikin kita ketawa sakit perut. Abis ambil purezento nya, sempat ngomong beberapa hal dan dia sempat cerita bahwa dia harus beli tiket baru karena dia memperpanjang masa tinggal 3 minggu lagi, daripada jadwal semula jumat besok. Hueh. Betah bener ya ini anak disini. Di sini Hajime tinggal dengan keluara Mertua Pak Dirham, jadi ya lmayan gak jauh amat lah jarak dari rumah ke TDMRC. Beberapa hal yang bikin zz salut, dia ngikut puasa coba. Tapi dia cerita dia haus banget, itu yang dia agak kerasa berat. =)). Iya lah, mana pernah ada orang jepang non muslim yang sengaja gak pernah makan minum dari pagi sampe magrib?? Salut zz. Satu lagi, tebak dia naik apa? Sepeda! Sengaja dia bawa sepedanya dari Jepang. Ya ampuun. ckckckc, ga habis pikir nih zz. Dia bilang dia cinta banget ama sepeda. bagus sih, cuma yang sengaja bawa dari jepun sana, hihi, kan disini bisa juga dicari sepeda. Itulah orang jepang ini, gak mau bikin repot, harus bayar mahal untuk bagasi karena ada special luggage, gak masalah. Again, salut zz.
Masih banyak cerita lucu pertemuan hari ini. Kan kami pas mau pulang rame-rame tuh, ada nani yang udah dijemput ma suaminya, ada Pak Didik dan seilas zz juga sempet liat ada akhwat yang zz agak kenal gitu deh, syukurnya Nani nyebutin namanya, dan ternyata bener, kak Okta. Ada beberapa kali ketemu di ma'had Beurawe, trus di kampus juga. Tapi itu udah lamaaa banget. Makanya udah lupa nama beliau. :D
Alright, just that for today funny story. Ampir aja gak keburu sama waktu berbuka. Bayangin aja, jam 06.20 dari Ule lhe zz ngebut gak karuan ditambah angin kencang. Ish, mengerikan dan tragis sekali nasibku ini, ditambah susah hati karena orang rumah nitip bukaan ma zz. Sempet zz nyampe rumah sesudah waktu berbuka, cem??
Haha, sudah, sudah. Toh akhirnya selamat juga. Alhamdulillah tetap bisa berbuka dengan kakak-kakak di rumah. Thanks to Allah for giving us a blessed and nice Ramadhan day.
Entah darimana harus dimulai cerita ini. Yang jelas zz ketawa gak tahan. What a funny thing. =)) *izinkanlah zz tertawa sedikit lagi*
Jadi akhirnya, setelah tertunda beberapa hari sejak hari Minggu kemarin, tadi akhirnya zz bisa juga ketemu Hajime Tanaka, anaknya Sensei Yasuo Tanaka yang pernah zz bawa keliling Sabang dulu itu pas dia datang sama anak perempuan dan istrinya itu. Mada oboeteru desho? *wink wink* ;))
Ternyata memang orangnya lawak abeh. Really. Awalnya zz sama sekali gak kenal dengan Hajime ini, cuma kak Uji sering cerita kalau di TDMRC ada japanese yang baru datang, dia spesialisasi mapping, anak Tehnik Sipil. Waktu itu zz cuma sekedar dengerin cerita Kak Uji aja, tanpa sedikitpun terlintas nama keluarga Tanaka yang di ujung namanya itu bsia bermakna 'besar'. haha.
Jadi suatu malam pas cek email, zz dapat email balasan dari Tanaka Sensei. Isinya kurang lebih ucapan terima kasih atas kiriman foto dan sekilas informasi dari beliau, bahwa anak laki-lakinya, Hajime lagi di TDMRC, If you have time, please see him. Jeeh, kagetlah zz, ternyata Hajime yang sering diceritain Kak Uji itu anaknya Pak Tanaka, haduh haduh, betapa sempitnya dunia ini. Email Sensei gak langsung zz balas, zz kirain, oke lah nanti pas zz udah gak terlalu sibuk, zz bisa datang ke TDMRC, mengikuti amanah beliau untuk ketemu dan say hi ke anaknya. Oke lah. Seminggu kemudian, eeh, Sensei Tanaka ngirim email lagi, kali ini ternyata zz dapat cc email yang dikirim ke Pak Dirham, Kepala TDMRC, hiyaa, ka gawat. Isinya beliau minta tolong kalau bisa zz dipertemukan dengan Hajime karena somehow kok ya mereka belum bisa kontak satu sama lain. Kaget campur kuatir lah saya.
Segera malam itu juga zz ngirim email ke Hajime dan ayahnya bahwa zz udah coba kirim email dan segera akan ngasi tahu kalau nanti kami ketemu. Plus juga zz nanya ke Kak Uji gimana bagusnya untuk ketemuan. Akhirnya kak Uji ngasi nomor hape Hajime, (baru nyadar, ni anak punya nomer hape juga di sini ini). Hari Minggu pagi zz sms lah Hajime. Pas di balas, eh, dia ngajak buka puasa bareng rame-rame, berhubung zz gak nem waktu yang pas, mulai dari Minggu, senin, selasa, juga tadi zz gak bisa, akhirnya diputuskan zz singgah aja sebentar ke TDMRC. Karena ternyata Sensei Tanaka bilang belliau nitip sesuatu buat zz ma anaknya. *wink wink* haha
Dan tadi abis ketemu?? Kesannya?? Han ek ta khem. Bayangkan aja, dia udah banyak bisa bahasa indonesia, juga bahasa Aceh, seperti 'hana masalah', 'kagura hana saka' dan entah apa-apa lagi yang bisa bikin kita ketawa sakit perut. Abis ambil purezento nya, sempat ngomong beberapa hal dan dia sempat cerita bahwa dia harus beli tiket baru karena dia memperpanjang masa tinggal 3 minggu lagi, daripada jadwal semula jumat besok. Hueh. Betah bener ya ini anak disini. Di sini Hajime tinggal dengan keluara Mertua Pak Dirham, jadi ya lmayan gak jauh amat lah jarak dari rumah ke TDMRC. Beberapa hal yang bikin zz salut, dia ngikut puasa coba. Tapi dia cerita dia haus banget, itu yang dia agak kerasa berat. =)). Iya lah, mana pernah ada orang jepang non muslim yang sengaja gak pernah makan minum dari pagi sampe magrib?? Salut zz. Satu lagi, tebak dia naik apa? Sepeda! Sengaja dia bawa sepedanya dari Jepang. Ya ampuun. ckckckc, ga habis pikir nih zz. Dia bilang dia cinta banget ama sepeda. bagus sih, cuma yang sengaja bawa dari jepun sana, hihi, kan disini bisa juga dicari sepeda. Itulah orang jepang ini, gak mau bikin repot, harus bayar mahal untuk bagasi karena ada special luggage, gak masalah. Again, salut zz.
Masih banyak cerita lucu pertemuan hari ini. Kan kami pas mau pulang rame-rame tuh, ada nani yang udah dijemput ma suaminya, ada Pak Didik dan seilas zz juga sempet liat ada akhwat yang zz agak kenal gitu deh, syukurnya Nani nyebutin namanya, dan ternyata bener, kak Okta. Ada beberapa kali ketemu di ma'had Beurawe, trus di kampus juga. Tapi itu udah lamaaa banget. Makanya udah lupa nama beliau. :D
Alright, just that for today funny story. Ampir aja gak keburu sama waktu berbuka. Bayangin aja, jam 06.20 dari Ule lhe zz ngebut gak karuan ditambah angin kencang. Ish, mengerikan dan tragis sekali nasibku ini, ditambah susah hati karena orang rumah nitip bukaan ma zz. Sempet zz nyampe rumah sesudah waktu berbuka, cem??
Haha, sudah, sudah. Toh akhirnya selamat juga. Alhamdulillah tetap bisa berbuka dengan kakak-kakak di rumah. Thanks to Allah for giving us a blessed and nice Ramadhan day.
Aroma Khas Tarawihan
Entri ini sama sekali tidak berniat menyepelekan merk minyak wangi tertentu. Sungguh.
Salah satu keunikan dari shalat tarawih di mesjid dekat rumah zz yang zz rasain adalah adanya aroma minyak tertentu. Begitu terasa di hidung dan terus terang agak 'sedikit' menganggu kenyamanan. Biasanya ini muncul pas zz sebaris dengan ibu-ibu atau orang tua-tua. Pernah juga yang zz liat botol minyaknya diletakin di atas sajadah. Oh My, so this where the smell come from. Nama lain sebutan minyak ini kalau gak salah minyak sinyong-nyong. Pertama kali dengar nama minyak ini aja zz ngerasa lucu, nama minyak kok bisa seaneh gitu yak. :D
Tapi yah, harus diterima deh. Syukurnya terkadang pas naik shaf depan setelah rakaat ke delapan bisa jadi jalan penyelamat yang ampuh. Sering kali zz bisa terbebas dari aroma tersebut pas udah pindah shaf. Tapi pernah juga sekali pas begitu di shaf depan ternyata di shaf depan juga ada yang make minyak itu. Duh. :|
Tentu aja gak nyalahin ibu-ibu atau nenek-nenek yang make minyak ini sih. Cuma memang zz ni aja yang agak sensitif sama bebauan. Aroma parfum aja kalau udah menyengat banget bisa bikin kepala tersengat mendadak. Yang paling bikin zz nyaman dan bisa jadi aroma terapi adalah minyak kayu putih. Best brand lagi kalau cap A***. Hahaha. Harusnya ga usah diedit ya, biar dapat biaya promo dari tu perusahaan. Hihi.
Anyway, yah, itu salah satu pengalaman warna warni pergi tarawihan yang sempat zz ingat. I'll write another later... Insya Allah. Keep raising your amal in this great Ramadhan month... ^^
Salah satu keunikan dari shalat tarawih di mesjid dekat rumah zz yang zz rasain adalah adanya aroma minyak tertentu. Begitu terasa di hidung dan terus terang agak 'sedikit' menganggu kenyamanan. Biasanya ini muncul pas zz sebaris dengan ibu-ibu atau orang tua-tua. Pernah juga yang zz liat botol minyaknya diletakin di atas sajadah. Oh My, so this where the smell come from. Nama lain sebutan minyak ini kalau gak salah minyak sinyong-nyong. Pertama kali dengar nama minyak ini aja zz ngerasa lucu, nama minyak kok bisa seaneh gitu yak. :D
Tapi yah, harus diterima deh. Syukurnya terkadang pas naik shaf depan setelah rakaat ke delapan bisa jadi jalan penyelamat yang ampuh. Sering kali zz bisa terbebas dari aroma tersebut pas udah pindah shaf. Tapi pernah juga sekali pas begitu di shaf depan ternyata di shaf depan juga ada yang make minyak itu. Duh. :|
Tentu aja gak nyalahin ibu-ibu atau nenek-nenek yang make minyak ini sih. Cuma memang zz ni aja yang agak sensitif sama bebauan. Aroma parfum aja kalau udah menyengat banget bisa bikin kepala tersengat mendadak. Yang paling bikin zz nyaman dan bisa jadi aroma terapi adalah minyak kayu putih. Best brand lagi kalau cap A***. Hahaha. Harusnya ga usah diedit ya, biar dapat biaya promo dari tu perusahaan. Hihi.
Anyway, yah, itu salah satu pengalaman warna warni pergi tarawihan yang sempat zz ingat. I'll write another later... Insya Allah. Keep raising your amal in this great Ramadhan month... ^^
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
- My Story-Cup
- an ordinary girl who wants to remember her life journey in words since God gives us the way to forget.
