~ When sadness builds me up till I can’t see my soul, Will you break down these walls and pull me through? ~
I just feel ‘Oh Mine’ when I found that line. Really. Oh okay, let me tell you that I changed a word which is replaced by word ‘sadness’ there. Therefore the quote just matched with the thing I am going to reveal over here. Heheh. No credit for this since I found it in the back cover of a note book a few months ago. Why? Like I’ve told you before that I just feel it was touching.
See? That line itself is really deep, right? Don’t you think so?
Waktu liat quote ini lagi, somehow zz kok ngerasa trenyuh campur terharu mendadak. Aneh memang, tapi pas dipikir lagi, yah enggak aneh juga sih. Abisnya quote nya kok ‘tekk’ gitu aja ke hati. Ini tentang teman, sahabat, orang dekat yang bersedia datang menguatkan ketika sesuatu bernama kesedihan datang menghampiri. Atas alasan apapun itu, betapa kita tak pernah boleh merasa terasing, terpuruk, dalam kesendirian. Asalkan kita bisa melihat dengan hati, di sana ada orang-orang yang bersedia datang tak hanya ketika riang hati dan bahagia, tapi mereka tetap ada saat sedih menyergap kita. Ya, mereka memilih untuk tinggal, tidak berlalu. Kita punya mereka.
…
...
...
Dalam hati, syukur yang harusnya terus melangit padaMu Allah, betapa kadang aku nafikan segala kebaikan dan nikmat dariMu ketika sedikit Kau beri kesedihan. Padahal itu tiada seberapa dengan apa yang zz nikmati. Astaghfirullah. Betapa kualitas ksyukuran yang masih begini rupa harus terus kuperbaiki. Dan do’a-do’a ku, biarlah ia terus riuh ke pucuk-pucuk langit. Jauh… hingga tak terlihat manusia, biar hanya antara aku dan Dia saja.
0 comments:
Post a Comment