Ternyata gini ya rasanya.
Lega, bahagia, beban 5 ton berangsur lepas dari pundak rasanya seabis pulang dari kantor pos tempo hari pas ngirim berkas Fulbright itu. Entah kenapa, rasanya kayak udah ikhlas aja apapun nanti hasilnya.
Well, I can say that I'm satisfied with my try this time. Alhamdulillah. I feel relieved in a way. I mean, now what I think is just that I've tried my best so whatever the result is, that's the best thing for me. :)
They make your life more alive to value your flat days and leverage your hidden ability? =)) |
Yea, somehow, kali ini bener-bener berbeda rasanya. Pas ngerjain aplikasi ke Hawaii dulu, perasaan half-hearted nya kentara banget-banget. Dan ternyata bener kan kalau dibilang ngerjain sesuatu itu jangan dengan setengah hati, ntar ya gak maksimal dan terkesan ngasal. Bener. I didn't make it. Cuma waktu itu ya mikirnya, ya sudahlah, belum rejeki berarti. Kecewa? Pasti lah, agak banyak malah cuma mencoba melapangkan hati aja. Namanya kalau udah apply pasti punya ekpekstasi, sekecil apapun itu. Ketika gak berhasil, pasti ada bagian tergores, di hati. Anak muda kecewa gak lulus. ahahah. Nah, yang bikin down malah reaksi dan tanggapan beberapa orang di sekeliling sih. Umm, this was a bitter story back then, dan juga itu cerita lain untuk saat ini, bukan itu yang mau dibahas, hihihi.
Sedangkan pas ngerjain semua syarat-syarat aplikasi ini, berasa banget niatnya. Study Objective bikin jungkir balik, belum lagi ngejar dosen bolak balik ke kampus dan ke kantornya yang alhamdulillah masih sekompleks di Unsyiah juga, dan berakhir dengan dapat tanda tangannya berujung di rumahnya. Jadinya malah disemangati, didoakan, sharing hal-hal personal, harapan, cita-cita. *Duh* XD
Alhamdulillah, didoakan sedemikian rupa sama orang yang udah kita anggap orang tua, bener-bener kind of heart-warming. Jadinya makin yakin dan menambah tekad, Allah, If you allow me, I hope I can make it this time. Insya Allah. Jadinya ya tinggal menunggu kabar perkembangan dari sana lah gimana hasil seleksi berkasnya. Katanya Juni wawancara jadi semestinya pengumuman berkas itu sebelum Juni, which is around May kan? Tinggal tawakal dan berharap keajaiban, walaupun bener aja ada yang bilang, miracle has another name, it's the result of a hard work.
Talking about another deadline which I take into my consideration since it is one of steps to the future, there are two left till the end of April, yang LPDP sama Research student ke Jepang. Semoga juga sama dengan pengerjaan berkas kemarin, repot dan terbang ke sana kemari gak masalah, namanya juga harus berusaha keras, tapi tetap terkejar dan bisa dikirim dengan tenang, sesuai harapan, gak masalah. ^-^
So, wish us luck. ^-^
3 comments:
ciee, yang mau menggapai cita..moga senantiasa di beri yang terbaik oleh-Nya dan dimudahkan jalan menuju pada kebaikan :)
Hello, test test test :)
@ Ami : aamiin ya Rabb. Jazakillah for your beautiful du'a. The same one goes to you as well. :)
@ Agus : hey, thanks for coming, dek!! Let's keep writing!
Post a Comment